Pada bulan Oktober yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi kota Tenggarong, ibu kota Kutai Kertanegara. Dalam perjalanan yang singkat (hanya sekitar 2 jam), saya dan teman-teman muter-muter kota sambil berwisata kuliner, dan juga mengunjungi Museum Mulawarman. Ada website yang bagus untuk menunjukkan bagian dalam museum
disini .
|
Museum Mulawarman tampak depan |
|
Halaman depan Museum |
Kutai sendiri sejarahnya adalah kerajaan hindu yang tertua di nusantara. Namun lama kelamaan, kerajaan tersebut beralih menjadi Kesultanan Islam. Beberapa pusaka dan benda-benda peninggalan sejarah Kesultanan Kutai, dipajang di museum ini.
|
Koleksi pusaka kerajaan |
|
Patung Lembuswana, simbol Kerajaan Kutai |
|
Koleksi Samurai |
|
Koleksi Keris |
|
Diorama penambangan emas tradisional |
|
Koleksi guci dan tembikar |
|
Wayang dan gamelan juga ada |
Di tempat lain, saya mengunjungi (reruntuhan) Jembatan Kutai Kertanegara. Awalnya jembatan gantung ini mirip Golden Gate Brigde di San Fransisco.
But tragically, jembatan itu rubuh tahun lalu dan menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang tidak sedikit.
|
Reruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara |
|
Pulau Kumala di tengah Sungai Mahakam |
Dengan terputusnya transportasi akibat rubuhnya jembatan yang membelah sungai Mahakam ini, muncullah mode transportasi baru yang disebut "klotok" yang menghubungkan daerah seberang sungai. Sebuah perahu mini ferry, yang menyeberangkan 3-4 buah mobil sekali jalan. Nah, di tengah-tengah sungai Mahakam, terdapat pulau kecil bernama Pulau Kumala. Di pulau ini dibuat sebuah arena wisata yang menarik, lengkap dengan menara pandang. Sayangnya saya tidak kesana karena keterbatasan waktu.
Disambung lain waktu lagi....
No comments:
Post a Comment