Saat ini saya sedang mencoba mengkhatamkan beberapa buku yang sudah "kadung" terbeli.
Habiskan Saja Gajimu oleh Ahmad Ghozali,
Cashflow Quadrant (english version) oleh Robert Kiyosaki,
10 Jurus terlarang oleh Ippho Santosa,
Status Karyawan Sukses Jadi Juragan oleh Amir Hamzah. Semua buku tersebut berkenaan dengan pengelolaan keuangan dan bisnis.
Buku yang pertama,
Habiskan Saja Gajimu oleh Ahmad Ghozali, saya lahap duluan karena bukunya relatif tipis. Disamping itu saya sendiri mengagumi Pak Ahmad Ghozali yang selama ini dikenal sebagai financial advisor spesialis syariah. Bukunya simple dan mudah dipahami. Pada intinya, gaji memang harus dihabiskan, bukan disisakan (untuk ditabung). Bagaimana kita mengelola gaji dan menghabiskannya berdasarkan prioritas. Prioritas pertama adalah pengeluaran sosial (zakat & infaq), kemudian membayar utang, lalu menabung, terus sisanya boleh dihabiskan (konsumsi). Bagi saya hal itu
make sense...
Buku yang sekarang sedang saya baca adalah
Cashflow Quadrant (english version) oleh Robert Kiyosaki. Bisa dibilang buku ini adalah sekuel dari buku best seller,
Rich Dad Poor Dad. Mirip-mirip dengan buku "kakak"nya itu (yang sudah saya punya dari jaman kuliah), buku
Cashflow Quadrant ini menjelaskan tentang tipe-tipe orang dalam memahami uang, apakah dia seorang
Employee, Self-Employee, Bussiness Owner atau
Investor. Pada intinya buku ini mempengaruhi pembaca agar mulai berani berpindah kuadran, dari kuadran kiri (E atau S), ke kuadran kanan (B atau S). Yang membuat saya pusing, bahwa buku ini mengajarkan hal-hal yang menurut saya tidak lazim, yang maksudnya merubah mental karyawan menjadi mental pengusaha. Buku ini mengajarkan kita menjadi kapitalis, memanfaatkan duit orang lain untuk menambah pundi-pundi kekayaan kita (secara legal). Memang dari perspektif bisnis itu bagus, tapi hati kecil saya koq masih belum bisa menerimanya.
Sedangkan dua buku yang lain, yaitu
10 Jurus terlarang oleh Ippho Santosa,
Status Karyawan Sukses Jadi Juragan oleh Amir Hamzah, belum sempat saya baca. Tapi saya sudah bisa menebak bahwa buku Ippho yang satu ini ga jauh-jauh dari buku
7 Keajaiban Rezeki yang sudah saya punya sebelumnya. Gaya Ippho hampir mirip dengan Kiyosaki atau Tung Desem Waringin, bahwa berbisnis harusnya menggunakan cara yang tidak biasa. Namun bedanya, Ippho membawakannya dengan menyisipkan ajaran dan norma Islam di dalamnya. Bagi saya, Ippho belum
gila-gila banget...
Sedangkan buku Amir Hamzah, sekilas sih masuk akal. Saya scanning dengan cepat, di dalam buku ini banyak diajarkan cara-cara konkret untuk menjalankan bisnis tanpa mengganggu status kita sebagai karyawan. Amir Hamzah sendiri sekarang sukses menjadi juragan buah-buahan saat masih menjadi karyawan BUMN. Sepertinya buku ini cocok buat saya....